Membuat combobox atau dropdownlist dengan laravel part 2

kalau pada artikel sebelumnya saya pernah menulis bagaimana membuat combobox atau dropdownlist dengan laravel versi data static , pada artikel ini saya akan lanjutkan bagaimana cara membuat drowdown atau combobox dengan data yang berasal dari tabel . oke langsung saja ikuti artikelnya step by step : Baca lebih lanjut

Mengatasi error You need to specify a file path to store the seed

Ketemu lagi dengan artikel kali ini masih seputar framework laravel. sering kali saat testing di pc development semua script berjalan dengan baik , namun ketika implementasi atau script di pindahkan ketempat lain muncul error. salah satu error yang dibahas pada artikel kali ni adalah ” You need to specify a file path to store the seed” . Baca lebih lanjut

Koneksi MultiDatabase dengan laravel

Lagi semangatnya nih ngerjain project aplikasi di koperasi PDAM pakai framework yang belum pernah saya gunakan sebelumnya. Sebagaimana yang kita ketahui untuk mengatur koneksi dilaravel , biasanya kita mengkonfigurasinya di app/config/database.php . dalam file tersebut banyak sekali definisi dari database ada mysql , postgree, sqlsvr  , sqllite dan lainnya. Baca lebih lanjut

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat model Eloquent

Setelah anda membaca artikel tentang membuat model eloquent dilaravel , ada baiknya anda membaca artikel ini untuk tidak meremehkan dalam membuat model. walaupun dengan menggunakan model eloquent terlihat sangat mudah sekali digunakan tetapi banyak pula yang mengalami error atau kendala saat membuatnya, hal ini dikarenakan tidak telitinya mengenai hal hal teknis yang memang tidak semuanya ditulis dalam dokumentasi laravel. apa saja yang perlu diperhatikan disini adalah berdasarkan pengalaman kami dalam menggunakan framework laravel. Baca lebih lanjut

Membuat Controller dengan Artisan

Kalau pada artikel sebelumnya kita membahas tentang cara membuat controller dilaravel secara manual, kali ini  kita akan membahas kembali cara membuat controller lanjutan dilaravel. pada intinya hampir sama , hanya saja kemarin kita membuatnya dengan mengetikan perintah-perintah untuk membuat class controller kemudian menyimpannya didirektori “laravel\app\controller”. Baca lebih lanjut

Membuat Controller di Laravel

Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view. Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke halaman web ( Wikipedia ).  kira-kira seperti itu pengertian dari controller, hanya saja di laravel sedikit unik, kita bisa tidak menggunakan controller untuk menghubungkan model dengan view ,kok bisa ? jawabnya bisa, kita bisa memanfaatkan routing di laravel. pembahasan tentang routing bisa anda baca artikel mengenai routing diblog saya.

langsung saja ke pembahasan membuat controller di laravel, berikut adalah perintah untuk menuliskan sebuah controller di laravel :

class BankController extends \BaseController {

}

Contoh kode diatas artinya saya membuat sebuah kontroller bernama “BankController” yang mengextends dari class “BaseController”. dalam controller diatas belum berisi action apapun. simpan controller yang anda buat di directori “direktori_installasi laravel_anda\laravel\framework\app\controller\” .

sebenarnya ada cara yang lebih mudah membuat sebuah controller dilaravel yaitu menggunakan php artisan laravel, saya lebih menyukai cara yang kedua ini dan akan saya tulis pada artikel selanjutnya.

Membuat Model Eloquent di Laravel

Kalau kemarin kita sudah membahas cara membuat controller di laravel, hari ini kita akan membuat model eloquent di Laravel. Sebenarnya untuk berinteraksi dengan database Laravel memiliki 3 buah cara salah satunya adalah Eloquent ORM. Eloquent ini boleh dibilang yang paling mudah dan menyenangkan karena kita tidak harus mengetikan sintaks-sintaks SQL dikode program yang kita buat. Baca lebih lanjut

Menggunakan Primary key selain $id pada Laravel

Framework laravel adalah framework yang bisa dibilang memiliki kemampuan yang handal dalam membangun aplikasi enterprise. hal ini dikarenakan kemudahan dan fleksibilitas yang dimiliki oleh framework ini. salah satu hal yang saya sukai adalah penggunaan artisan untuk membuat migrasi database dan controller.  sebagai framework yang menerapkan MVC, framework laravel memiliki penanganan model seperti halnya framework-framework yang lain. secara default framework laravel menggunakan nama tabel bersifat jamak dan nama model bersifat single. contoh jika nama class modelnya adalah “buku” , maka tabelnya bernama “bukus”. Baca lebih lanjut